Sekolah Hebat Berprestasi
KETERBATASAN JAM BELAJAR DI SEKOLAHKU
Oleh
Yuni Zaskiani
Siwi SMA Negeri 1 Terara
Jam belajar merupakan hal yang sangat menentukan siswa untuk menggembangkan kreatifitas dan kemampuannya di sekolah. Di masa pandemi akibat COVID 19 sangat menganggu jam belajar di sekolahku bahkan di semua wilayah Indonesia. Dengan keterbatasan waktu ini dan materi pembelajaran yang banyak membuat pembelajar menjadi kurang efektif.
Hampir setiap hari pembelajaran tatap muka terbatas hanya berlangsung kurang lebih 2 jam 30 menit dengan materi yang banyak. Sangat disayangkan waktu yang sedikit ini harus disampaikan materi yang telah ditentukan oleh KEMENDIKBUD dan materi yang lain dihilangkan, misalnya pada pelajaran Matematika ada materi yang dihilangkan tapi itu sangat penting dan pada saat SBMPTN soal dari materi itu sering dikeluarkan, lalu untuk apa materi itu dihapus/dihilangkan jika dikeluarkan soalnya. Seharusnya pemerintah melihat betapa terpuruknya Pendidikan di Indonesia. Di luar sana banyak pasar buka dan banyak orang berkerumunan bahkan tidak menerapkan protocol Kesehatan tapi mengapa mereka diizinkan. Sekolah yang menerapkan protocol Kesehatan hanya diberikan sedikit keluasan saja. Kami merasa sangat kurangnya jam belajar dan materi yang harus disampaikan dengan terburu-buru seakan sedang berlomba dengan waktu. Yang disampaikan materi di sekolah hanya materi pokok dan yang lainya kita harus belajar secara sendiri, kadang walau sudah menonton di You Tube hal itu masih kurang ditambah kadang tidak mengerti dan kita tidak bisa bertanya balik. Seharusnya ada jam tambahan di sore hari agar pemahaman kita sebagai siswa meningkat apalagi pada pelajaean yang perlu berhitung dan memerlukan rumus.
Terlepas dari itu kita perlu bersyukur dengan keadaan yang sekarang bisa melakukan pembelajaran tatap muka meski terbatas, hampir 1 tahun kita belajar secara daring. Kita disini berlomba dengan waktu dimana 1 pelajaran hanya 30 menit dan harus dimanpaatkan dengan baik. Kita sebagai siswa juga perlu bekerja lebih keras lagi tidak hanya mengandalkan guru untuk mendapat materi, diera ini sangat banyak yg bisa dimanpaatkan contohnya google. Semoga di tahun 2022 pendidikan Indonesia bisa berjalan normal seperti sedia kala.
Komentar (0)