Sekolah Hebat Berprestasi
DI BALIK KEINDAHAN GUNUNG RINJANI
Oleh
DINDA ULYA ASRO
Siswa SMA Negeri 1 Terara
Akhirnya Alexs dan Dania sampai di Lombok setelah melalui perjalanan selama 2 jam yang melelahkan.Alexs dan Dania adalah saudara kandung.Alexs dan Dania beristirahat dulu di Hotel.Alexs dan Dania akan memulai pendakian besok pagi karena sudah sore.
Pagi telah tiba,Alexs dan Dania bangun awal sekali pada pagi ini untuk bersiap-siap mendaki Gunung Rinjani yang super indah. Ketika Aleks dan Dania sudah sampai di “Gunung Rinjani”,Alexs dan Dania langsung pergi ke tempat pendaftaran untuk mendaftar pendakian. Alexs dan Dania sudah mendaftar,dan juga sudah membayar biaya pendaftaran.Alexs dan Dania diberi buku panduan,peta,dan alat-alat untuk mendaki oleh petugas.
“Baiklah,ayo kita segera mendaki,aku sudah tidak sabar”! Ucap Alexs dengan penuh semangat”.
“Ayooo”!! kata Dania dengan semangat.
Dimulai dari jalan yang mudah di lewati sampai jalan yang penuh rintangan,Alexs dan Dania lalui dengan semangat. Di gunung itu banyak sekali pendaki.Suasana di sana menjadi ramai,suasana menjadi makin menyenangkan,ditambah lagi hutan di kiri kanan yang sangat indah dan cuaca yang mulai cerah.
Alexs dan Dania akhirnya sampai di puncak “Gunung Rinjani”yang sangat tinggi dan panorama yang indah.Alexs dan Dania langsung bergegas untuk mendirikan tenda karena “Matahari” sudah mulai terbenam.
Malam pun tiba.Alexs membuat api unggun untuk menghangatkan badan,sedangkan Dania membuat makan malam.Alexs dan Dania sangat menikmati malam itu sambil ngobrol-ngobrol dan membuat canda tawa. Di tengah-tengah canda tawa itu,Dania tiba-tiba kebelet pipis,dan Dania ingin pergi pipis ke suatu danau yang tak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda yaitu danau “Segara Anak”.
”Ayo aku temani ke sana” ucap Alexs.
“Tidak usah aku bisa sendiri” ucap Dania.
Lalu setelah itu Dania langsung pergi ke danau “Segara Anak” dengan terburu-buru karena sudah kebelet pipis.Setelah Dania sampai disana dia langsung pipis,dan setelah selesai pipis,Dania tiba-tiba melihat sebuah batu kecil berwarna merah,setelah itu Dania teringat kata temannya.
”Kalo kita menemukan sebuah batu kecil berwarna merah di danau “Segara Anak”,dan kita membawanya pulang,maka kita akan selalu mendapatkan keberuntungan”.
Akhirnya tanpa berpikir panjang Dania percaya dengan perkataan temannya itu,lalu Dania mengambil batu merah itu dan memasukannya ke dalam kantung celananya. Tak lama kemudian setelah Dania mengambil batu merah itu,Dania langsung merasa lemas,pusing,dan kedinginan,rasanya Dania tidak punya tenaga untuk berjalan kembali ke tenda. Akhirnya setelah beberapa lama, Alexs merasa cemas karena Dania tidak kunjung balik.Setelah itu Alexs langsung menyusul Dania ke danau “Segara Anak” karena takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Setelah Alexs sampai di sana,Alexs melihat kalo Dania duduk di dekat danau “Segara Anak” itu dengan keadaan terdiam,kedinginan dan lemas.Alexs pun langsung menghampiri Dania yang sedang duduk terdiam dan kedinginan.
”Dania kamu kenapa?”ucap Alexs.Tapi Dania terdiam sambil kedinginan.
Akhirnya Alexs langsung membawa Dania balik ke tenda,setelah sampai di tenda,Alexs menanyakan lagi ke Dania.
”kamu kenapa Dania,apa yang terjadi sama kamu?”.
Dania tetap terdiam,tak lama kemudian Alexs membawanya ke dekat api unggun untuk menghangatkan badannya dan membuatkan teh hangat.
Malam itu menjadi malam yang sangat misterius,karena yang awalnya malam yang diselimuti canda tawa di atas “Gunung Rinjani” namun akhirnya berakhir dengan malam yang diselimuti ketegangan dan kecemasan.
Keesokan harinya Dania sudah mulai membaik,ketika Alexs menanyakan lagi apa yang terjadi kepadanya di danau “Segara Anak’ itu,Dania tetap saja tidak mau berbicara,akhirnya pada pagi itu Alexs memutuskan untuk pulang,karena takut kejadian yang menimpa Dania terulang lagi.Alexs dan Dania pun langsung mengemaskan barang-barang dan bergegas untuk turun gunung.Akhirnya Alexs Dania pulang ke “Jawa”.
Sebulan kemudian setelah kejadian itu,pada pagi hari Dania tiba-tiba datang ke kamar Alexs,dan ternyata Dania mengajak Alexs untuk menemaninya mendaki lagi ke “Gunung Rinjani”.Alexs pun merasa bingung dan cemas karena Alexs tidak mau kalo kejadian bulan lalu di “Gunung Rinjani” itu terulang lagi,tapi karena Dania terus memaksa Alexs,akhirnya Alexs menerima permintaanya itu. Setelah itu Alexs menelpon temannya di Lombok bernama “Dion dan Kevin” untuk diajak mendaki dan menjemput Alexs dan Dania setelah Alexs dan Dania sampai di “Bandara Internasional Lombok”. Dion dan Kevin pun setuju.Kevin dan Dion bersepupu.Lalu setelah Alexs dan Dania sampai di bandara,Alexs melihat kalo di bandara itu ada seorang penari wanita tersenyum ke Alexs,Alexs kira dia adalah penyambut tamu di bandara.
Tak beberapa lama kemudian,teman Alexs,Dion Dan Kevin datang menjemput Alexs dan Dania,terus Alexs dan Dania langsung berangkat ke “Sembalun” bersama Kevin dan Dion.
”Keren ya sekarang Bandara Lombok punya penari untuk menyambut tamu ucap Alexs.
“Hah Wanita penari ?Perasaan dari tadi aku nggak melihat wanita penari ucap Kevin Dan Dion”.Alexs pun langsung terdiam.
Malam pun tiba.Alexs dan Dania menginap di rumah pak Dahlan di “Sembalun” yaitu teman dari kakek kevin Dan Dion.Setelah itu Dion tiba-tiba ditelpon oleh seseorang,katanya kalo ada keluarganya yang meninggal di “Mataram”.Alexs,Dion ,dan Kevin bingung apakah harus melanjutkan untuk mendaki atau tidak,Karena Alexs sudah berjanji kepada Dania kalo Alexs akan menemaninya mendaki dan tidak mungkin untuk membatalkannya.
Jadi, Alexs memutuskan bahwa Alexs dan Dania tetap untuk mendaki ke” Gunung Rinjani” berdua dan Alexs menyuruh Kevin dan Dion untuk balik ke “Mataram”.Dan setelah Dion dan Kevin sudah bisa balik ke “Sembalun”,maka mereka harus menyusul Alexs dan Dania ke “Gunung Rinjani”. Alexs dan Dania akan menunggu Kevin dan Dion di danau “Segara Anak”.Mereka pun sepakat.Akhirnya Dion dan Kevin langsung pulang pada malam itu juga.
Setelah itu tibalah waktu Shubuh,Alexs keluar untuk berwudhu,dan Alexs melihat lagi wanita penari itu menari di dekat “Gunung Rinjani”sambil tersenyum menatap Alexs.Dan setelah Alexs memperhatikan wajah penari itu,ternyata wajahnya retak sampai ke teliganya.Alexs pun terkejut.Setelah itu Pak Dahlan juga melihat penari itu dan terkejud.
”Eh kenapa kamu menggangu kami?Pergi! Pergi!” ucap pak Dahlan.
”Biar kan saja pak dia memang sudah mengikuti saya dari Bandara tadi ucap Alexs”.
Setelah selesai sholat Shubuh Alexs dan Dania pun langsung berangkat.Dan ketika Alexs dan Dania sampai di pos pendaftaran,ternyata hari itu pendakian ditutup.
”Maaf dek hari ini pendakian ditutup” ucap seorang satpam .
Alexs tidak menerima perkataan satpam itu,dan terus memaksa untuk diizinkan mendaki karena Alexs sudah janji pada Dania.Setelah beberapa lama berdebat dengan satpam itu,akhirnya Alexs bilang kepada satpam itu.
”Pak izinkan aku dan adik aku untuk mendaki,aku siap menanggung resikonya apapun itu asalkan aku dan adik aku diizinkan untuk mendaki hari ini”ucap Alexs.Dan akhirnya satpam itu mengizinkan Alexs dan Dania untuk pergi mendaki.
“ Baik saya akan mengizinkan kalian untuk pergi mendaki,tapi nanti kalo kalian sudah sampai di pos selanjutnya,dan bertemu dengan penjaga pos,bilang saja kalo tadi di pos pendaftaran tidak ada satpam” ucap satpam itu.
Akhirnya mereka berjalan ke pos selanjutnya.Setelah sampai di pos selanjutnya ada seorang bapak yang bernama pak kadir yang bertugas mengantarkan orang-orang yang hendak pergi mendaki.Pak Kadir menemani Alexs dan Dania untuk mendaki.Setelah Alexs,Dania,dan Pak Kadir berjalan menuju puncak Gunung Rinjani,mereka berhenti untuk istirahat dan mendirikan tenda,karena sudah mulai sore,dan melanjutkan perjalanan besok.
Malam pun tiba.Alexs,Dania,Dan Pak Kadir bergegas untuk tidur lebih awal untuk menyiapkan tenaga untuk perjalanan besok.Tapi sebelum Alexs tidur,Alexs melihat lagi wanita penari itu di atas pohon dan pak Kadir juga melihatnya juga,Pak Kadir pun langsung terkejut.Dan setelah itu Alexs,Dania,Dan Pak Kadir langsung masuk ke tenda masing-masing untuk tidur.
Setelah itu Alexs bermimpi melihat wanita penari itu melayang di atas danau “Segara Anak”,dan Alexs melihat kalo Dania berjalan ke danau Segara anak itu dan Alexs memberitahu Dania untuk tidak pergi ke Segara Anak itu,tapi Dania tetap berjalan.Dan tangan Dania ditarik oleh wanita penari itu,tapi Dania tidak bisa melihat wanita penari itu,terus Alexs menarik tanganya Dania,tapi Dania bersi keras untuk tetap kesana.
”Lepasin tangan aku!” ucap Dania kepada Alexs.
“Jangan! Dania disana berbahaya” ucap Alexs.Semakin Alexs menarik tangan Dania,tangan Dania semakin kuat.
“Eh wanita penari kenapa kamu terus mengikuti saya dan sekarang mau membawa adik aku” ucap Alexs.
”Dia telah membawa rumah aku” ucap wanita penari itu.
”Rumah apa maksud kamu” ucap Alexs.
”Batu merah yang diambil adik kamu itu” ucap wanita penari itu.Alexs pun terdiam karena tidak tahu batu merah apa yang dimaksud itu.
“Terus apa yang harus aku lakukan supaya kamu tidak mengganggu kami lagi” ucap Alexs.
”Kalian harus menaruhnya lagi ke tempat asalnya malam ini juga,dan syaratnya hanya ada 1 orang yang boleh pergi mengantarnya” ucap wanita penari itu.
Alexs pun terbangun sambil teriak.
“Kamu kenapa?kamu kenapa?” ucap Dania dan Pak Kadir.”
“Aku mimpi buruk”ucap Alexs.
Alexs pun langsung bertanya ke Dania.
”Dania apakah kamu pernah membawa sebuah batu merah dari danau” “Segara Anak?”.Dania terdiam dan kelihatan ketakutan ketika ingin mengatakan yang sebenarnya.
Akhirnya Dania langsung mengatakan yang sebenarnya.
”Iya aku memang pernah membawa sebuah batu merah dari danau “Segara Anak” ,dan alasan aku memaksa kamu untuk menemani aku mendaki lagi,yaitu karena aku ingin mengembalikan batu merah ini ke tempat asalnya,karena akhir-akhir ini aku selalu merasa ada yang selalu mengikuti aku’”ucap Dania.
Alexs dan Pak Kadir pun terkejut setelah mendegar perkataan Dania itu.Dan Alexs pun langsung memberi tahu Dania bagaimana caranya mengembalikan batu merah itu,”yaitu syaratnya hanya ada 1 orang yang boleh pergi mengembalikannya.”
”Biar aku saja” ucap Dania.
”Jangan biar aku saja karena takutnya nanti ada yang terjadi sama kamu,apalagi kamu perempuan”ucap Alexs.
“Biar saya saja,karena ini adalah tugas saya untuk membantu para pendaki”ucap Pak Kadir.
Akhirnya setelah beberapa lama berdebat.Alexs memutuskan kalo Alexs yang akan pergi mengembalikannya,dan akhirnya Dania dan Pak Kadir setuju.Dan Alexs pun memberi pesan kepada Pak Kadir kalo nanti Alexs tidak kunjung balik sampai jam 4:00 Shubuh,maka bapak turun saja kebawah untuk meminta bantuan dan menyusul Alexs.Kesepakatan pun tercapai.
Alexs pun langsung pergi dan berjalan menuju ke danau “Segara Anak” malam itu juga.Dan setelah Alexs sampai di danau “Segara Anak” Alexs pun langsung meletakan batu merah itu.Dan setelah meletakan batu merah itu entah dari mana,tiba-tiba semua jin-jin yang ada di gunung itu keluar dan menampakan wujud aslinya,termasuk wanita penari itu berada di depan Alexs dan menampakan wujud aslinya,yang awalnya terlihat cantik seperti manusia biasa memakai pakaian kerajaan dan akhirnya menunjukkan wujud aslinya.
Alexs pun langsung terkejud melihatnya dan Alexs tiba-tiba merasa lemas,pusing,kedinginan dan ingin muntah karena melihat wujud asli jin-jin itu yang mengerikan.Dan Alexs melihat di depan,belakang,kanan kiri,ada banyak sekali jin-jin itu sampai Alexs tidak bisa menghitungya saking banyaknya.Dan semua jin-jin itu mentertawai Alexs,sambil berkata.
“Dasar manusia musyrik,bisa-bisanya percaya kepada hal-seperti itu,nanti di neraka kamu akan menemani aku”.
”Tidak,aku bukan manusia seperti yang kalian katakan”ucap Alexs.
Alexs sangat marah dan tidak menerima apa yang dikatakan jin-jin itu.Rasanya Alexs tidak kuat untuk berjalan pulang,tapi Alexs terus memaksakan diri untuk berjalan. Alexs hanya bisa mengucapkan zikir dan menyerahkan diri kepada ke Allah SWT.Rasanya Alexs sudah tidak kuat dan ingin pasrah,tapi tiba-tiba terlintas di pikiran Alexs untuk sholat “Istikharah”.Akhirnya Alexs berhenti untuk Sholat Istikharah dan Alexs pun berwudhu dengan cara “Tayyamum”.
Setelah Alexs melaksanakan “Sholat Istikharah”,pada salam pertama,semua jin-jin itu tiba-tiba menghilang.Dan setelah selesai “Sholat Istikharah” tiba-tiba Alexs merasa semakin berani untuk pulang,meskipun badan Alexs sudah tidak kuat.Dan setelah Alexs mulai untuk berjalan pulang,Alexs melewati tanjakan,dan Alexs terjatuh dan kepala Alexs terkena batu,setelah itu Alexs tidak sadarkan diri. Setelah itu Alexs terbangun,dan Alexs melihat dirinya sudah berada di suatu ruangan,dan ternyata Pak Kadir dan Dania turun meminta bantuan ke bawah dan menyusul Alexs dan membawa Alexs pulang.
“Aku sangat berterima kasih kepada Pak Kadir karena bapak sudah membantu ku,seandainya bapak tidak membantu aku,entah,mungkin aku sudah mati di Gunung ini” ucap Alexs.
“Ya nak,ini sudah tugas bapak untuk membantu para pendaki”ucap Pak Kadir.Akhirnya Alexs dan Dania berpamitan ke Pak Dahlan,dan Alexs memeluk Pak Dahlan dengan erat. Alexs dan Dania akhirnya pulang ke “Jawa”.
Komentar (0)