Sekolah Hebat Berprestasi
DANAU PELANGI
Oleh
Baiq Hifa Hikmatul Aulia
Siswi SMA Negeri 1 Terara
. Di sebuah desa terpencil, tinggallah seorang gadis manis berusia 13 tahun dirumah tua terbengkalai ditengah-tengah danau Pelangi, tidak seperti namanya yang indah namun danau itu sangat menyeramkan.
Rumah tempat tinggal gadis itu selalu terasa dingin dan lembab sepanjang waktu.
Adira, nama gadis itu adalah adira.
Gadis yang selalu kesepian, tidak memiliki teman,dirinya sangat misterius semenjak pindah dari kota ke desa terpencil itu karena kedua orang tuanya bercerai, dia ikut dengan ibunya.
Adira mengalami rasa trauma karena perceraian itu, dan sekarang selalu dihantui rasa takut kehilangan ibunya yang sangat adira sayang.
Adira bersekolah di SMP yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Suatu malam, ketika dia sedang membaca novel bergenre horor, lampu tiba-tiba mati, adira sangat ketakutan namun dia tidak ingin mengganggu ibunya, yang sudah tidur, dan mencoba mencari lilin, lalu melanjutkan membaca novelnya.
Tiba-tiba, ada ketukan pelan di jendela samping tempat tidurnya,tetapi adira bersikap seolah tidak terjadi apa-apa lalu Dia melihat pantulan warna putih berambut panjang tercermin di kaca jendela.
Adira berbalik untuk melihatnya, tetapi tidak melihat apa-apa. Dia mencoba mendekati jendela,Dia merasakan ada sesuatu yang aneh.
Lalu tiba-tiba lampu menyala, adira melihat noda merah di tempat dia berdiri.
Lalu menghilang,seketika adira berfikir mungkin ia sedang berhalusinasi Itu bukan darah, tidak lama kemudian menetes cairan berwarna merah dari dinding kamarnya, adira Sangat kaget dan ketakutan.
Dia berlari keluar dari kamarnya menuju kamar ibunya. berteriak didepan pintu kamar ibu sehingga membuatnya terbangun dan dengan cepat membuka pintu.
"Ibuuuuuu!!" Adira teriak ketakutan
"Adiraaa ada apa nak" Ucap Ibunya kaget sambil memeluk erat adira. Seketika adira memeriksa tubuhnya namun....
"Cairan ituuu, cairan itu menghilang" Ucap adira dalam hati dengan wajah kaget dan ketakutan.
Adira ingin menceritakan yang terjadi dikamarnya namun cairan merah itu menghilang dengan cepat membuat adira kaget tidak ada bukti yang kuat untuk menyakini ibunya sehingga mengurungkan niat adira.
"Tidak ada buu, aku hanya takut tidur sediri dikamar ku" Jawab adira
"aku ingin tidur dengan ibu,apakah boleh?" Tanya adira
"Diraa nakk ibu pikir terjadi sesuatu dengan Adira ibu sangat ketakutan, tentu saja boleh, tidur saja dengan ibu disini" Ucap ibu adira dan mengajak adira berjalan masuk ke kamarnya
"Maafkan aku bu, mengganggu ibu jam segini dan membuat ibu takut" Ucap adira
"Tidak apa-apa nak, lain kali jangan berteriak seperti itu" Ucap ibu adira
Pagi harinya…
Adira ingin bukti. Dia ingin tahu di pagi hari apakah yang dilihatnya itu benar-benar nyata atau hanya halusinasi belaka. Lalu dia berfikir untuk mengambil foto tempat tidurnya dengan harapan sosok itu bisa terlihat,setelah mengambil foto, ternyata terlihat bayangan didekat jendela, tanpa berfikir panjang, adira langsung mengunjungi ibunya yang sedang memasak didapur dan memperlihatkan foto itu.
"Ibu lihatlah foto ini" Ucap adira sambil menunjukkan foto itu pada ibunya
Lalu Adira menceritakan yang dialami nya malam itu pada ibunya, yang membuat dia berteriak ketakutan.
Reaksi ibunya diluar ekspektasi Adira, ternyata ibunya sudah tau segalanya bahkan ibunya menceritakan tentang kisah sosok yang menghantui adira.
sosok itu adalah seorang wanita yang dulunya sengaja menenggelamkan dirinya di danau pelangi itu, wanita itu bunuh diri karena depresi akibat tugas kuliah yang begitu banyak dan pada saat bersamaan wanita itu mengetahui bahwa rumahnya akan segera disita karena hutang kedua orang tuanya yang begitu banyak sehingga membuat wanita itu hilang arah ,berfikir pendek, dan bertindak nekat, wanita itu tidak ingin jatuh miskin secepat itu, dan tidak ingin pergi jauh dari rumah yang tersimpan banyak kenangan untuknya sehingga dia memilih bunuh diri di danau itu agar tidak jauh dari rumahnya.
"Maaf dira ibu tidak menceritakan ini sebelumnya kepadamu" Ucap ibu adira
"Lalu bu mengapa wanita itu menghantui dira? Apakah ibu juga pernah dihantui? " Tanya adira
"Rumah ini adalah milik wanita itu nak, mungkin dira dihantui karena kamar yang dira tempati adalah kamarnya dahulu semasa wanita itu hidup" Jawab ibu adira
"Jika ibu tau segalanya, mengapa ibu tetap memilih pindah ke umah ini? " Tanya adira kembali
"Untuk saat itu ibu hanya memiliki uang yang hanya cukup untuk menyewa rumah ini nak, tapi dira tenang saja sekarang ibu sudah mendapatkan pinjaman, kita bisa pindah dan mencari tempat tinggal yang lebih layak" Jawab ibu adira.
Adira dan ibunya pindah ke tempat yang jauh dari rumah dan danau di desa terpencil yang menyeramkan itu, merekapun hidup dengan tenang dan bahagia.
Komentar (0)