Detail Opini Guru

Opini / Guru / Detail Opini Guru

STRATEGI MENGAJAR MENYIAPKAN PESERTA DIDIK ABAD 21

Admin Selasa, 1 Maret 2022 10:50 WIB 0 Komentar

STRATEGI MENGAJAR MENYIAPKAN PESERTA DIDIK ABAD 21

       Menurut kamus besar bahasa Indonesia pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, cara mendidik.

     Pendidikan merupakan usaha dan terencana yang akan mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik aktif dan kreatif dalam mengembangkan jati dirinya, kecerdasan, dan  berakhlak mulia.

       Pembelajaran yang ampuh karena kemampuan atau potensi yang dikembangkan oleh seorang guru  yang akan  ditransfer ke peserta didik dalam proses pembelajaran yang bersifat global. Mengajar, bukan hal suatu yang mudah seperti membolak balik kedua telapak tangan dalam  mengajar peserta didik. Oleh karena itu sebelum proses pembalajaran dilaksanakan, seorang guru harus lebih kreatif untuk menyiapkan strategi dan  bahan-bahan pembelajaran yang akan diajarkan ke  pada peserta didik.

    Kreativitas merupakan kemampuan mewujudkan bentuk baru, struktur kognitif baru dan produk baru, yang memungkinkan bersifat fisikal seperti teknologi atau bersifat simbolik dan abstrak seperti definisi, karya sastra, atau lukisan. Mengajar dalam menyiapakan peserta didik abad 21 salah satu ajang yang cukup bagus bagi guru mapun peserta didik dapat menumbuhkan pendidikan yang lebih kreativitas dan berpikir kritis. Kreativitas itu dapat dibina, ditumbuhkan, dan ditemukan kembali. Ini semua dapat dicapai melalui praktik pendidikan, semua mata pelajaran mestinya menumbuhkan daya kreativitas dalam menyiapkan peserta didik abad 21 menjadi peserta didik  yang berprestasi  penuh dengan karya dan terampil hidup baik cara internal mapun secara eksternal.

     Satrategi  mengajar  dalam menyiapakan peserta didik abad 21 yang lebih kreatif dalam proses pembelajaran, seorang guru bisa menggunakan strategi yaitu; (1) Connectedness Collaboration And Co-Creation. (2) Anywhere Any Time Learning. (3) Customi Sation For a Learner First Approach. (4) Putting Testing To The Test. Keempat strategi menyiapakan pembelajaran abad 21 merupakan salah satu cara untuk menanamkan kemampuan berpikir kritis bagi peserta didik yang mampu bersaing baik di dalam negeri maupun luar negeri dan mampu menerapkan pembelajaran sepanjang hayat..

  1. Connectendness Collaboration And Co- Creation

     Pembelajaran bersifat kolaborasi salah satu strategi  pembelajaran yang menciptakan peserta didik  menjadi lebih kritis dalam menyelesaikan suatu pesoalan dengan cara  kolaborasi dan kreasi bersama, baik melalui dunia maya maupun dunia nyata. Paradigma, pembelajaran menuju abad 21 lebih menekankan kepada kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, yang dapat berkolaborasi dengan dunia nyata dan dunia maya untuk menggali dan menemukan suatu kebenaran tentang materi yang sedang dipelajari.

    Pada kurikulum 2013 Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mengasah lebih mendalam lagi kemampuan perpikir kritis peserta didik untuk menyikapi tuntutan zaman. Dimana pembelajaran abad 21 peserta didik dituntuk untuk memahami, mengolah. terampil, mampu berkarir, berinteraksi secara sosial dan budaya,dan kreatif dalam proses pembelajaran terkait materi yang dipelajari Minsalnya, materi resensi yang sedang dipelajari oleh peserta didik kelas X1 pada semester dua. Materi resesnsi tersebut, peserta didik menyelesaikan persoalan-pesoalan yang telah dibuat oleh seorang guru bertujuan untuk mengasah peserta didik berpikir kritis dengan cara berkolaborasi dan kreasi bersama baik di dalam kelas mapun diluar kelas dengan kemampuan teknologi yang dimiliki peserta didik sebagi suatu pondasi pembelajaran abad 21 yang bersifat global.

  1. Anywhere Any Time Learning

     Abad 21 ditandai dengan perkembangnya teknologi dan informasi yang berkembang dengan pesat dan signifikan. Berkembangnya ilmu pengentahuan dan teknologi sangat berimbas pada tantangan dan persaingan global yang dihadapi dalam dunia pendidikan. Dimana pada abad 21 menuntut setiap guru memiliki keterampilan baik hard skill maupun soft skill yang dapat berkonstribusi dengan masyarakat didunia pendidikan.

   Guru sebagai pendidik merupakan pilar yang kuat dan terdepan dalam menghadapi globalisasi di abad 21 untuk menciptakan proses pembelajaran dengan mengutamakan teknologi sebagai mendia pembelajaran yang digunakan dimana saja dan kapan saja bagi peserta didik  terkait materi yang akan diajarakan dan dipelajari oleh peserta didik dengan cara menyiapkan bahan- bahan pembelajaran bagi seorang guru  melalui e-modul elektronik,power point interaktif,goole classroom,yutube bahkan melalui TV kabel desa yang  dapat digunakan sebagai strategi menyiapkan pembelajaran abad 21 baik di jenjang SD, SMP/MTs, SMA/MA yang mampu  menumbuhkan berpikir kritis peserta didik dalam proses pembelajaran secara mandiri dan kolaborasi, untuk dapat meningkatkan kemampuan lietrasi peserta didik melalui media teknologi dan  mampu menyesesaikan suatu persoalan yang akan diberikan seorang guru kepada peserta didik terkait kompetensi dasar, indikator pembelajaran yang menjadi tujuan utama dalam proses pembelajaran bagi peserta didik.

  1. Customi Sation For a Learner First Approach

    Pembelajaran abad 21 memerlukan pendekatan sebagai fasilitator, ditinjau dari abad ke abad sebelumnya, pendekatan dalam proses pembelajaran hal yang sudah menjadi touladan bagi setiap guru terhadap peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada abad 21 pendekatan pembelajaran seorang guru sebagai fasilitator terhadap peserta didik melalui media pembelajaran yang telah ditentukan dan kesepakatan bersama dengan peserta didik, karena  strategi pembelajaran  abad 21 menuntut peserta didik  berpikir kritis dengan cara mencari informasi-informasi dari berbagai sumber terkait materi yang sedang dipelajari. Pendekatan guru sebagai pasilitator dalam proses pembelajaran abad 21 bisa melalui cara  menyiapkan bahan pembelajaran yang berupa e-modul elektronik, power point interaktif, yutube, dan TV kabel desa terkait materi yang akan dipelajari bagi peserta didik. Jadi, guru hanya menerima hasil kerja peserta didik, setelah mengikuti pembelajaran melalui media yang sudah dipersiapkan terkait materi yang telah di sediakan  melalui media tersebut. Disanalah guru menjadi fasilitator, setelah melihat hasil kerja peserta didik sesuai dengan tuntutan persoalan-persolan yang telah diberikan.

  1. Putting Testing To The Test

    Pembelajaran abad 21 memerlukan pengujian semakin lebih kritis terhadap peserta didik, setelah mengikuti pembelajaran sesuai dengan tuntutan silabus dan indikator yang harus dicapai dalam  proses pembelajaran. Jadi, dalam  menyiapakan strategi pembelajaran abad 21 dalam konteks mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik  terkait materi yang telah dipelajari, oleh karena itu strategi yang digunakan adalah strategi quis. Strategi quis salah satu cara praktis untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menjawab soal-soal yang telah disediakan  oleh seorang guru melalui media sosial. 

      Pembelajaran yang bersifat global untuk menyiapkan strategi pembelajaran abad 21 bagi peserta didik, strategi quis sangat mendukung untuk menguji kemampuan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran baik secara mandiri maupun secara berkolaborasi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Melalui Strategi quis dalam menguji kemampuan peserta didik dalam menjawab persoalan yang telah disiapkan oleh seorang guru, peserta didik juga dapat melihat langsung hasil kemampuannya sendiri setelah menyelesaikan persoalan-persoalan yang di berikan. Oleh karena itu, setelah melihat hasilnya sendiri  dalam menjawab persoalan tersebut peserta didik akan lebih kritis dalam proses pembelajaran berikutnya.


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru