Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

Keluarga Besar SMAN 1 Terara Gelar Halal Bihalal

Selasa, 16 April 2024 14:40 WIB 0 Komentar 227

Lombok Timur-Hari pertama masuk sekolah, keluarga besar SMAN 1 Terara mengisi dengan rangkaian kegiatan Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H yang digelar di musholla. acara dimulai sekitar pukul 08.00 Wita. Bapak kepala sekolah, bapak/ibu guru PNS maupun no PNS, staf tata usaha, pegawai perpustakaan, dan ratusan siswa/i tanpak jelas sangat harmonis saat melaksanakan gelar Halal Bihalal. Bedasarkan susunan acara, kegiatan gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H diawali dengan sambutan dari  H. Lalu Muhammad Thayib, S.Pd., selaku wakil kepala sekolah bidang hubungan Masyarakat. Selasa, ( 16/4)

Setelah acara berlanjut dengan sambutan dari wakil kepala sekolah bidang hubungan Masyarakat. H. Lalu Muhammad Thayib mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyak kepada seluruh keluarga besar SMAN 1 Terara yang telah hadir di hari pertama masuk sekolah dan memohon maaf atas segala kesalah baik secara sadar maupun secara tidak sadar.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Halal Bihalal yakni saling bersalaman siswa/i  bersama semua guru, staf tata usaha, dan  pegawai perpustakaan. Guru sesama guru  dan guru bersama staf tata usaha, dan pegawai perpusatakaan. Begitu juga dengan siswa bersama siswa.

Istilah Halal Bihalal banyak digunakan oleh Masyarakat Indonesia saat berkumpul dengan sanak saudara dan kerabat sesuai perayaan Idul Fitri. Istilah Halal Bihalal berlaku setelah Idul Fitri, karena perayaan kembalinya manusia pada kesucian. Kata “ Idul” berasal dari Bahasa Arab yang bermakna “ hari raya” atau perayaan. Sementara, kata “ Fitri” berasal dari kata “ Fitrah” yang dalam Bahasa Arab berarti suci, bersih, atau murni.  Sehingga, secara harfiah “ Idul Fitri” dapat diartikan sebagai “ hari raya yang suci” atau “ perayaan yang bersih”

terkait makna terkandung dalam istilah Halal Bihalal. Mengutip pendapatnya Quraish Shihab dalam membumikan Al-Qur’an menjelaskan sejumlah aspek untuk memahami istilah Halal Bihalal diantaranya; pertama, Aspek tinjau Qur’an. Halal yang dituntut adalah halal yang thayyib yang baik lagi menyenangkan, dengan kata lain Al- Qur’an menuntut setiap aktivitas dilakukan oleh setiap muslim merupakan sesuatu yang baik dan menyenangkan bagi semua pihak. Kedua, aspek hukum fikih. Halal yang oleh para ulama dipertentangkan dengan kata haram, apabila diucapkan dalam konteks Halal Bihalal memberikan pesan bahwa mereka yang melakukannya akan terbebas dari dosa. Dengan demikian, Halal Bihalal menurut tinjau hukum fikih menjadikan sikap yang tadinya haram atau yang tadinya berdosa menjadi halal atau tidak berdosa lagi. Ketiga. Aspek Bahasa atau linguistik. Kata Halal dari segi bahasa diambil dari kata halla atau halala yang memiliki berbagai bentuk dan makna sesuai rangkaian kalimatnya. Makna-makna tersebut yakni menyelesaikan problem, kesulitan, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku, dan melepaskan ikatan yang membelenggu. Dengan demikian, jika memahami kata Halal Bihalal dari tinjau kebahasaan ini, seseorang akan memahami tujuan menyambung apa-apa yang tadinya putus mejadi tersambung kembali untuk saling maaf-memaafkan sehingga seseorang menemukan hakikat Idul Fitri.

Acara gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H diakhiri dengan do’a bersama. Lalu, kegiatan selanjutnya di hari pertama masuk sekolah, dimana siswa/i melakukan kegiatan bersih-bersih didampingi langsung oleh wali kelas masing-masing, mulai dari dalam kelas sampai lingkungan sekolah agar proses kegiatan belajar mengajar lebih konduksif. ***


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru