Detail Berita

Jumat, 25 Agustus 2023

Editor: Tim Media SMA Negeri 1 Terara

Lombok Timur – Kurikulum merdeka yang memberikan keleluasan kepada peserta didik untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Salah satu pendidikan karakter yang berlandasan Pancasila atau diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergontong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Peserta didik SMA Negeri 1 Terara khususnya kelas X yang berhadapan dengan kurikulum merdeka ( IKM) terutama proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dilaksanakan setiap hari jumat dan sabtu. Pada kesempatan kali ini, setelah beberapa minggu lalu peserta didik kelas X melakukan aktivitas pengumpulan sampah sekaligus melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Namun pada kali ini, mereka menindaklanjuti aktivitas sesuai dengan modul pembelajaran yang sudah dibuat oleh tim koordinator dalam menjalankan program pembelajaran P5 tema pertama yakni “Gaya Hidup Berkelanjutan (GHB) sedangkan topik yang diambil yakni “ Sampahku Tanggung Jawabku.”  Dimana peserta didik pada kali ini melakukan aksi proses penggilingan sampah menggunakan mesin Composting. Kegiatan tersebut dilkerjakan di tengah lapangan depan kelas, khusunya kelas X. penggilingan sampah tersebut akan dijadikan  sebuah karya sebagai P5. Jumat, ( 25/8)

Musmuliadi, S.Pd., salah satu koordinator program pembelajaran P5 di SMA Negeri 1 Terara, menyampaikan yang mengatakan. “ Tujuan melaksanakan kegiatan proses penggiliang sampah ini,sebagai wujud nyata eksistensi peserta didik kelas X dalam melaksanakan aktivitas yakni proses penggilingan sampah menjadi karya sebagai P5 yang sudah mereka pilih beberapa minggu lalu. di sisi lain juga, kegiatan tersebut dilaksankan oleh peserta didik, agar mereka mengetahui secara langsung bagaimana proses pengelolaan sampah organik dan anorganik. Keterlibatan peserta didik dalam proses penggilingan sampah menjadi karya sebagai P5 ini akan berdampak besar terhadap keberhasilan projek dilaksanakan disekolah, sesuai dengan modul pembelajaran yang telah kami susun.

Lebih lanjut, Musmuliadi menyampikan harapnya kepada peserta didik yang menyatakan “ Harapan saya kedepanya yaitu berupaya menjadikan peserta didik agar mampu secara mandiri  melakukan pengelolaan sampah baik disekolah maupun di lingkungan mereka tempat tinggal masing-masing, menjadi bahan yang berguna yang bisa menghasilkan uang. Hal tersebut bisa menjadi wujud nyata berdasarkan  dari pengalaman belajar yang mereka temukan disekolah. Ungkapnya.

Selama proses penggilingan sampah, dimana peserta didik khususnya semua kelas X begitu antusias dalam melaksanakan tugas sesuai dengan perintah. sehingga, pada kesempatan kali ini, tumpukan sampah yang akan dijadikan sebuah karya yang memiliki nilai guna, mereka melakukan asksi penggilingan sampah dengan penuh semangat.

Musmuliadi mengaskan kembali di tengah-tengah aktivitas peserta didik dalam melakukan aksi proses penggilingan sampah yang akan dikemas menjadi pupuk organik yang siap pakai pada saatnya nati, mengatakan “Aktivitas peserta didik akan didampingi bagaimana mencampur sampah dari hasil penggilingan ini dengan bahan kimia.” Tutupnya

TIM MEDIA SMA NEGERI 1 TERARA.